Friday, July 20, 2012

STUDY BANDING

GO GREEN !!!
GO CHEMICAL ENGINEERING !!




Haiii guuyysss….
  Beberapa hri yang lalu IMTEK mengadakan kegiatan lagi lohh… kegiatan IMTEK kali ini diselenggarakan oleh Departemen HAL (Hubungan Antar Lembaga) yang merupakan salah satu proker mereka. Mau tau apa sihh kegiatan yang diselenggarakan Dept. HAL ?? kegiatannya adalah “Study Banding”. Kegiatan yang berlangsung hanya satu hari ini, yaitu pada tanggal 17 juli 2012 bertujuan untuk menjalin silaturahim antar kampus mahasiswa teknik kimia, menjalin komunikasi dan interaksi serta membuka link baru khususnya untuk kepengurusan selanjutnya, dan juga sharing tentang ilmu keorganisasian. Study Banding atau yang sering disebut dengan “StuBand” dilangsungkan di Universitas Achmad Jani, Bandung. 



     Sambutan HIMATEK UNJANI sebagai tuan rumah sangat baik sekali terhadap kunjungan IMTEK. Disana kita bertemu dan berbincang" seputar keteknikimiaan dengan ketua jurusan teknik kimia UNJANI dan sharing" berbagai ilmu keorganisasian dengan para pengurus HIMATEK UNJANI. 








       Disana kita juga diajak berkunjung ke dalam ruangan keseketariatan mereka loh ....^^ (Woww sekretariatnya beda banged sama kitaaa >.<,maklum kita kan himpunan baru ^^, lagian gga ada ruangan lagi yang bisa dipake buat skre^.^) 






     Selain ngobrol",bincang " dengan kajur dan pengurus trus diajak maen ke sekre mereka kita juga diboyong ke laboratorium tekinik kimianya UNJANI . waahhh,,, enak yaa mereka sudah punya lab sendiri . Semoga jurusan kita tercinta ini juga segera memiliki laboratorium seperti di UNJANI ini ^^ aammiieennnn









  Setelah dari laboratorium kita semua bergegas pulang kembali ke Jakarta karena jam juga sudah menunjukkan pukul 4 sore. heemmpp.... kita semua sangat senang sekali bisa melakukan study banding dengan UNJANI karena dijamu dengan baik sekali dan mendapatkan ilmu yang banyak sekali dari para pengurus HIMATEK serta kajur UNJANI ^^
   Hasil yang didapatkan dari acara ini adalah antusiasme dari para pengurus melebihi target (anak magang juga pada ikut lohh) ^^, banyak ilmu yang kita serap dari teman" UNJANI  diantaranya dari bidang keorganisasian adalah ADART, GBHO, SO, Keseketariatan, LDO dll serta dari bidang keilmuan kita dapat mengetahui standarisasi tentang laboratorium teknik kimia, dan yang lebih penting adalah terjalinnya silaturahmi yang makin erat .





   Terimakasih sekali kepada para pengurus  HIMATEK UNJANI yang sudah mau bekerjasama dengan IMTEK STMI demi kelancaran berlangsungnya acara ini .
okee guyysss sekian liputan acara IMTEK kali ini . Semoga ditahun depan kita bisa melakukan study banding dengan universitas" lain lagi untuk mendapat ilmu yang lebih lagi .
byyeeee ....
 

Didalam Tubuh yang Sehat terdapat Jiwa yang Kuat


GO GREEN!!!
GO CHEMICAL ENGINEERING!!

YYEEIIYYY!! Akhirnya acara yang udah di tunggu” seseantero mahasiswa TKI STMI datang juga ^^. Pengen tau acaranya apaaa??
Let’s goo, check it out ..!!^^

Apaa yaaa acara imtek yang udah di tunggu” itu??Pasti udah pada tau kan acara apa yang dimaksudd???? Yupppzzz.. bener banged !! acara IMTEK yang udah di tunggu” itu adalah SPORTEK (Sport of  IMTEK) yang merupakan proker rutin dari departemen Kewirausahaan dan Keolahragaan IMTEK . Acara yang berlangsung selama 7 hari ini yaitu dari tanggal 15-23 Juni  2012 tahun ini lebih banyak macam perlombaan olahraga yang dipertandingkan dibanding tahun lalu. SPORTEK tahun ini mengadakan 8 macam perlombaan olahraga, yaitu bulutangkis, futsal, catur, tarik tambang, estafet,renang, panco dan voli. Acara yang di ketuai oleh teman kita Putri Yanuarisasi ini bertujuan untuk mewujudkan hubungan komunikasi yang baik, mencari bakat-bakat terpendam, menambah semangat kreativitas berolahraga. Selain itu acara ini juga menjadi jalan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan keharmonisan keluarga besar TKI STMI.

SPORTEC diadakan di berbagai GOR di Jakarta, berhubung kampus kita tercinta ini kurang memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung acara ini ,maka SPORTEK diadakan ditempat yang berbeda, yaitu di GOR Sunter (untuk lomba renang), GOR Rawamangun (untuk lomba estafet,tarik tambang dan voli) , BSC (untuk lomba bulutangkis), Planet Futsal AXC (untuk lomba futsal), kampus STMI (untuk lomba catur dan panco). Walaupun dilangsungkan di tempat yang berbeda dan dilaksanakan bukan saat libur kuliah tidak membuat mahasiswa TKI STMI patah semangat  dan bermalas-malasan untuk mengikuti dan memeriahkan acara SPORTE ini. Ternyata antusiasme dari mahasiswa TKI STMI terhadap acara SPORTEK ini sangat besar sekali. Apapun tak menjadi halangan untuk mereka.

Seperti ini nie serunya SPORTEK tahun ini..

















Piala SPORTEK yang tahun lalu diraih oleh angkatan 2009, tahun ini angkatan mereka harus merelakan piala tersebut kepada angkatan lain karena angkatan mereka tidak bisa mempertahankan juara SPORTEK untuk tahun ini. Setelah melangsungkan pertandingan yang sengit dan melelahkan akhirnya juara umum SPORTEK tahun ini di raih oleh angkatan ……..
Jreng…jreng…jreng….
and the winner is ……………..

…….ANGKATAN 2008……
…yyeeiiyyy…..
….CONGRATULATION FOR YOU GUYS……



Selamatt yaaaa buat kk” ….
Salut buat kk” 2008,walaupun mereka sedang sibuk dengan PKL, penelitian dan prarancangan pabrik tapi itu semua tidak menjadi suatu halangan  bagi mereka untuk mengikuti dan memeriahkan acara ini dan membuktikannya dengan menjadi juara umum di SPORTEK tahun ini. Patut kita contoh nie temen”. Semoga kk” semua bisa lulus tahun ini yaa ^0^

well…
kira” siapa ya yang akan menjadi juara umum SPORTEK selanjutnya??dan kira” akan semeriah apa acra’y tahun depan??
Kita tunggu saja SPORTEK tahun depan ^.^  

GO GREEN!!
GO SPORTEK IMTEK!!
^^

Thursday, July 19, 2012

Keranjang kompos Takakura

Lets Go Green ..!!!
Diantara teman-teman ada yang pernah mendengar tentang istilah “Takakura” gak ??
Tau gak apa itu Takakura ?? Bagi yang belum tau,, ayo kita sama-sama cari tau J dan bagi yang sudah tau bisa jadi lebih tau lagi nhe.. J So,,let’s check this out … :D

Apa Itu Takakura??
Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistem pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun, Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang ’memakan’ sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan.
Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut ’Takakura Home Method’ yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama ‘Keranjang Takakura.’

Mr. Takakura, melakukan penelitian di Surabaya sebagai bagian dari kerjasama antara Kota Surabaya dan Kota Kitakyushu di Jepang. Kerjasama antar kedua kota difokuskan pada pengelolaan lingkungan hidup. Kota Kitakyushu terkenal sebagai kota yang sangat berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidup. Keberhasilan kota Kitakyushu sudah diakui secara internasional. Karena keberhasilan kota Kitakyushu itulah kota Surabaya melakukan kerjasama pengelolaan lingkungan hidup. Bentuk kerjasama berupa pemberian bantuan teknis kepada kota Surabaya.

Sampah apa saja nhe yang bisa diolah dengan metode Takakura ini ??
·  Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi.
    Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya.
·  Sisa nasi.
·  Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
·   Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.

Cara kerja bagaimana ??

Sampah dapur yang dimasukkan di Keranjang Takakura sebaiknya dalam materi yang kecil. Semakin kecil materi, semakin mudah diuraikan. Untuk sisa sayur dan buah, potonglah kecil-kecil.
Gali starter kompos di dalam keranjang tersebut dengan cetok. Luasan dan kedalaman galian, sesuaikan dengan banyaknya sampah yang hendak dimasukkan.
Masukkan sampah pada lubang yang digali. Tusuk-tusuk sampah tersebut dengan cetok.
Timbun sampah tadi dengan kompos di tepian lubang.
Tutup kompos tersebut dengan bantalan sekam.
Tutup permukaan keranjang dengan kain.
Yang terakhir, tutuplah dengan tutup keranjang.

Catatan:
Letakkan Keranjang Takakura di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.
Bila kompos kering, perciki air bersih sambil diaduk merata. Suhu ideal adalah 60ocelsius.



Cara Pemanenan
Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.
Cara membuat keranjang takakura sendiri..
Bahan-bahan yang perlu disiapkan, antara lain :
  1. Keranjang laundry dengan tutupnya 1 buah.  Harganya kurang lebih Rp 80.000




2. Kantung jaring untuk penutup nasi (bisa dibeli di tukang kelontong di pasar tradisional) 2 buah @Rp5.000
3. Sekam 4 kantung (beli di tukang tanaman) Rp 10.000
4. Kardus aqua (gratis atau beli kardus bekas Rp 1.500 di warung).
5. Benang dan jarum untuk menjahit bantal sekam.
6.  Plester lebar untuk kardus
7.  Tanah pekarangan dua sekop
8. Kain penutup keranjang (buat sendiri yah..)
Cara membuatnya:
1. Kardus aqua diplester tegak ke empat sisi bawahnya, sedangkan sisi atasnya dipotong sedikit supaya tingginya pas dengan keranjangnya.

2. Kantung jaring diisi dengan sekam lalu dijahit sisi atasnya supaya sekamnya tidak keluar.  Jahit dengan gaya bebas semampunya anda OK??  Bentuk akhir mirip bantal sekam, lebih padat lebih bagus.  Buat dua buah.
3. Kardus aqua ddimasukkan kedalam keranjang.  Tekan-tekan supaya masuk dan pas sehingga keranjang bisa ditutup.  Masukkan satu buah bantal sekam didasar keranjang.  Ini gunanya supaya cairan sampah dan kompos tidak merembes.
4. Tuang sekam 1 kantung kedalam keranjang.  Masukkan tanah satu sekop tangan dari halaman anda sebagai bio starter.  Tutup dengan bantal sekam yang satu lagi.
5. Simpan satu kantung sekam dalam wadah dan simpan dekat keranjang ini.  Sekam ini untuk menutup sampah yang baru anda masukkan kedalam keranjang.  Sekam ini juga ditambahkan kalau isi keranjang terlalu basah.
6. Keranjang takakura anda sudah siap untuk menerima sampah organik!!

Tips:
1.  Keranjang ini cocok untuk keluarga kecil atau anak kost/single.  Keranjang malahan bisa disimpan dalam kamar kost, walaupun saya tidak sarankan karena kadang keranjang didatangi semut-semut.  Simpan keranjang di tempat teduh.  Jangan lupa menyapu area bawah keranjang secara berkala supaya tidak banyak semut atau ceceran sekam disekitarnya.
2.  Sampah yang dimasukkan keranjang sebaiknya berupa daun-daunan/sayuran/buah.  Tidak disarankan membuang sisa-sisa protein/tulang/ayam/ikan/daging walaupun beberapa orang mencoba membuangnya di keranjang takakura dengan hasil yang bagus.   Keranjang yang berfungsi baik pembusukan berjalan cepat, tidak berbau, suhunya hangat.  Malahan pada pagi hari kalau keranjang dibuka terlihat keluar uap hangat.    Iris-iris sampah supaya penguraiannya cepat.
3.  Buang sampah organik dapur dibaskom saringan dalam bak cuci piring.  Biarkan sampah terguyur air cucian piring.  Tutup dengan penutup.  Gunanya supaya sampah sayuran tercuci dan telur-telur lalat tercuci untuk mencegah tumbuh belatung di keranjang takakura.
4.  Kalau sampah di baskom saringan sudah penuh baru masukkan ke dalam keranjang takakura.  Tutupi lagi dengan sekam baru beberapa sekop.  Ini membuat pembuangan sampah lebih praktis (misalnya 2 kali sehari).  Prinsip dalam membuat kompos adalah ‘bom organik’ yaitu membuang sampah dalam jumlah besar setiap kalinya, daripada membuang sampah sedikit-sedikit ke dalam keranjang.  Setelah itu guyur sampah dengan air sedikit saja supaya pembusukan terjadi.  Lebih bagus kalau airnya cucian beras atau air manis/gula.
5.  Perhatikan perbandingan sekam/tanah dengan sampah, harus seimbang.  Kalau isi keranjang mulai penuh atau berair masukkan sekam dan tanah yang baru.  Lama kelamaan anda akan bisa mengira-ngira supaya pengomposan terus terjadi.
6.  Kalau proses pengomposan terjadi dengan baik, sisi luar keranjang akan terasa hangat kalau disentuh.  Karena proses pengomposan ini ‘aerob’ atau membutuhkan oksigen, isi keranjang sebaiknya diaduk-aduk dengan sekop tangan setiap hari.
7.  Kalau keranjang sudah penuh (cukup lama, bisa 3-4 bulan tergantung volume sampah anda) biarkan saja keranjang ini dan gunakan keranjang lain untuk membuang sampah anda (jadi buat dua keranjang takakura).   Kompos didalam keranjang pertama lama kelamaan akan mengering dan terperam.  Kalau sudah kering isi keranjang ini bisa dihamparkan disekitar pohon buah anda atau untuk tanaman hias setelah terlebih dahulu dicacah (saya tidak melakukannya, tapi langsung disebar).
8.  Cara lain isi keranjang yang sudah penuh dituang keatas karung plastik.  Sampah yang belum terurai dimasukkan lagi kedalam keranjang.   Sampah yang sudah terurai (kompos) diangin-anginkan diatas karung plastik di tempat teduh sampai mengering (jangan dijemur) kurang lebih seminggu.  Kalau sudah kering bisa disebar di kebun anda.
Selamat mencoba yaa!! J Ayoo Mulai Sekarang Pilah Sampah Kita !! ;) 

PERKEMBANGAN INDUSTRI POLYVINYL CHLORIDE (PVC) RESIN DI INDONESIA

Industri PVC resin di Indonesia tidak mengalami perkembangan berarti sejak tahun 2004. Kapasitas produksi PVC resin belum beranjak dari tingkat 602.000 ton per tahun. Kapasitas ini diperkirakan belum akan bertambah dalam beberapa tahun ke depan karena tingkat produksi saat ini masih di bawah kapasitas terpasang tersebut.

Industri ini masih berkutat dengan dan mahalnya ethylene yang merupakan bahan baku Polyvinyl Chloride (PVC). Mahalnya ethylene ini terkait dengan harga minyak bumi yang meningkat mencapai lebih dari US $ 70 per barrel sejak tahun 2005 dan tetap bertahan di posisi tinggi hingga saat ini.

Industri ini juga memiliki ketergantungan pasokan ethylene pada pasar internasional karena sebagian besar kebutuhannya saat ini masih diimpor. Satu-satunya produsen ehtylene di Indonesia adalah Candra Asri yang dalam setahun hanya mampu memproduksi 525 ribu ton, di bawah kebutuhan nasional yang mencapai 1,4 juta  ton. 

Sementara itu, produksi PVC resin terus meningkat sejak tahun 2003. Pada tahun 2003 produksi adalah 350.000 ton per tahun naik menjadi 400.000 ton per tahun pada tahun 2006.

Hingga tahun 2005, sebagian besar produksi diserap oleh permintaan domestik. Namun, pada tahun 2006 terjadi perubahan dimana pasar ekspor menyerap lebih banyak dari pasar domestik.

Berbeda dengan produk plastic resin lainnya, dalam pembuatannya PVC resin mengkonsumsi energi  yang sangat besar yang didapatkan dari listrik sehingga kenaikan harga bahan bakar untuk pembangkit listrik sangat mempengaruhi kinerja industri ini.

Kapasitas produksi dan produsen

Selama lebih dari 10 tahun terakhir Industri PVC resin di Indonesia praktis tidak banyak berkembang yakni masih tetap 5 produsen.. Hal ini tercermin dari jumlah perusahaan penghasil PVC resin belum berubah sejak pendirian  Satomo Indovyl Polimers (SIP) dan Siam Maspion Polymer (SMP) pada tahun 1995.

Kelima produsen PVC resin di Indonesia tersebut memiliki total kapasitas produksi pada tahun 2006 sebesar 588.000 ton per tahun. Kapasitas ini lebih rendah dari tahun 2004 yang mencapai 592.000 ton per tahun. Penurunan kapasitas terjadi pada Eastern Polymer dari 50.000 ton per tahun menjadi 36.000 ton per tahun. Sementara peningkatan terjadi pada Sulfindo Adi Usaha dari 70.000 menjadi 80.000 ton per tahun.

Upaya peningkatan kapasitas terbentur oleh masalah tidak terjaminnya pasokan bahan baku yang terjadi karena tingkat integrasi industri ini yang rendah. Seperti diketahui di Indonesia hanya ada satu produsen ehtylena yakni Chandra Asri yang kapasitasnya sudah penuh. 

Padahal, ethylena adalah salah satu bahan baku pembuatan PVC resin. Selain itu investasi di industri ini juga sangat tinggi karena industri ini padat teknologi. Dengan kondisi ini maka peningkatan kapasitas terkendala.

Eastern Polymer
Perkembangan industri PVC resin di Indonesia dimulai pada tahun 1976 ketika produsen pertama yakni Eastern Polymer (EP) yang didirikan di Cilincing Jakarta. 

EP merupakan perusahaan patungan PT Anugrah Daya Laksana Indonesia (50%) and  Mitsubishi Corpo¬ration and Tokuyama Co. Ltd. of Japan (50%). Pada tahun 1995 seluruh saham Tokuyama diambil alih oleh Mitsubishi. Pada bulan Februari 1998, proses produksi sempat terhenti karena permintaan PVC merosot akibat krisis ekonomi.

Kapasitas produksi EP sesuai izin dari Departemen Perindustrian adalah 50.000 ton per tahun, akan tetapi kapasitas produksi aktual EP saat ini adalah 36.000 ton per tahun yang dengan efisiensi mampu memproduksi hingga 42.000 ton per tahun. Efisiensi ini dicapai dengan pembersihan reaktor dengan bantuan bahan kimia sehingga lebih cepat.

Standard Toyo Polymer
Kapasitas produksi PVC bertambah setahun kemudian ketika Standard Toyo Polymer (Statomer) didirikan pada tahun 1977. Saham Statomer dimiliki oleh Toyo Soda Manufacturing Co. Ltd. (30%) and Mitsui & Co. of Japan (20%), PT Sempurna Catur Guna (40%) dan PT Blue Standard Polymer (10%). Kapasitas produksi Statomer adalah 87.000 ton per tahun. Plant milik Statomer berlokasi di Cilegon, Banten.

Salah satu pemegang sahamnya yakni Toyo Soda Manufacturing (Tosoh) dikenal sebagai perusahaan kimia terintegrasi. Tosoh memiliki beberapa grup usaha yakni petrochemical group yang dengan pabrik-pabriknya yang menghasilkan olefin dan polimer, basic group dengan pabrik-pabrik penghasil chlor alkali dan semen, specialty group yang memproduksi bahan kimia organik, special material, electronic material, dan scientific instrument. Selain itu Tosoh juga memiliki service group yang melayani logistik, warehousing, R&D, dan maintenance services.

Produk yang dihasilkan oleh Statomer semuanya dalam bentuk powder. Produk ini langsung dipasarkan ke pabrik-pabrik pengolahan PVC di Indonesia. Di antara konsumen Statomer Maspion lah yang terbesar. Maspion yang pabriknya berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai produsen alat-alat rumah tangga dari bahan plastik.

Asahimas Chemical 
Setelah lebih dari 10 tahun kapasitas produksi PVC resin di Indonesia kembali meningkat dengan kehadiran Asahimas Chemical (ASC) pada tahun 1989 yang merupakan produsen terbesar PVC resin di Indonesia hingga saat ini. Kapasitas produksi ASC sebesar 285.000 ton per tahun. 

Di atas lahan seluas 90 hektar di Cilegon, Banten ASC memiliki fasilitas terintegrasi yang juga memproduksi Caustic Soda (NaOH), Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Hydrochloric Acid (HCl), Liquid Chlorine (Cl2) and Sodium Hypochlorite (NaClO). Kapasitas produksi VCM yang dimiliki ASC adalah 400.000 ton per tahun sedangkan EDC adalah 29.900 ton per tahun.

Pemegang saham ASC adalah Asahi Glass Company dan Mitsubishi Corp, Jepang. Awalnya Asahi Glass Company adalah produsen produk kaca seperti flat glass dan automotive glass dan display (Cathode ray tubes/ CRTs, Flat panel displays/ FPDs, dll).

Dalam perkembangannya perusahaan ini meluaskan usahanya dalam bidang kimia (Fluorochemicals,Chlor-Alkalis Urethane etc), serta elektronika dan energi (Semiconductor-related products,Optoelectoronics products,Frit and paste glass) pada tahun 2005.

Sulvindo Adi Usaha
Pada tahun 1995 terdapat dua pemain baru yakni Satomo Indovyl Polimers (SIP) dan Siam Maspion Polymer (SMP) masing-masing dengan kapasitas 70.000 ton dan 100.000 ton.

SIP mendapatkan izin dari BKPM pada tahun 1995 sebagai perusahaan patungan antara konglomerat Salim (50%), Tosoh Corp. (25%), dan Sumitomo Corp (25%).

SIP ini merupakan perluasan usaha Kelompok Salim pada bisnis petrokimia. Bisnis pertama Salim pada petrokimia adalah PT. Indochlor (1977) yang pada tahun 1995 diganti namanya menjadi PT. Sulfindo Adi Usaha (SAU). Perusahaan ini memproduksi chlorine dan caustic soda. Salim memiliki saham sebesar 95 persen pada perusahaan ini.
Perluasan usaha Salim yang lainnya adalah PT. Satomo Indovyl Monomer (SIM) yang didirikan pada tahun 1995 memproduksi Ethylene Dichloride (EDC) dan Vinyl Chloride Monomer (VCM). Salim mengontrol 51 persen saham pada perusahaan ini. 

Setelah krisis ekonomi tahun 1997, Salim menjaminkan seluruh kepemilikannya atas tiga perusahaan ini kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional guna menyelesaikan hutang-hutangnya. Selanjutnya, dalam skema restrukturisasi hutang, pada tahun 2001 aset ini kemudian dijual dengan nilai kepada US $ 41,2 juta Durability yang dimiliki Grup Emperor (Hongkong).

Durability kembali memperbesar kepemilikan sehingga komposisi menjadi Durability 74,29 persen, Sumitomo 25 persen, dan sisanya 0,71 persen oleh Timsco. Durability kemudian menggabungkan ketiga perusahaan ini yakni SIP, SIM, dan SAU. Nama SIP kemudian dihapuskan dan diganti dengan SAU. Kapasitas yang semula 70.000 ton per tahun ditingkatkan menjadi 80.000 ton per tahun. Dalam produksinya SAU mengunakan teknologi suspension polymerization yang dilisensi oleh Tosoh Corp.