Sunday, August 20, 2017

Dimasa Depan Bumi dipenuhi plastik.


Lebih dari 9 miliar ton plastik telah diproduksi sejak tahun 1950. Sebagian besar di antaranya berakhir di tempat pembuangan sampah atau lingkungan dan merusak ekosistem serta kesehatan manusia. Pernyataan itu disampaikan berdasarkan analisis global pertama tentang produksi plastik secara massal.
"Hampir 80 persen plastik ini berakhir di tempat pembuangan sampah atau lingkungan sedangkan produksinya meningkat dengan cepat", kata peneliti dari University of California, Santa Barbara, dalam penelitian yang dipublikasikan Rabu 19 Juli 2017.
Kurang dari 10 persen sampah plastik yang didaur ulang dan sekitar 12 persen sampah plastik dibakar.
"Jika Anda membentangkan semua plastik ini secara merata sebatas pergelangan kaki, luasnya akan mencakup area seukuran Argentina," tutur Roland Geyer, profesor ekologi industri dan penulis utama studi tersebut kepada Thomson Reuters Foundation.
Luas negara Argentina yaitu 2.780.400 km persegi. Jika dibandingkan dengan luas Indonesia, 1.904.569 km persegi, artinya sampah dunia bisa menutupi 1, 5 kali luas Indonesia.
"Itu adalah jumlah besar materi yang tidak terurai. Saya sangat khawatir," kata Geyer seperti dilaporkan Reuters.
Pembakaran sampah plastik berkontribusi terhadap perubahan iklim dan berdampak buruk pada kesehatan manusia. Sementara menumpuk material tersebut dapat merusak lingkungan yang lebih luas.
Bidang pengemasan adalah pasar terbesar untuk plastik dan produk berbasis minyak bumi mempercepat peralihan global dari wadah yang dapat digunakan kembali menjadi wadah penggunaan sekali pakai.
Akibatnya, porsi sampah plastik di tempat pembuangan kota di negara berpenghasilan tinggi dan menengah naik menjadi lebih dari 10 persen pada 2005, dari yang sebelumnya kurang dari 1 persen pada 1960.
Tidak seperti bahan lain, plastik bisa bertahan di lingkungan selama ribuan tahun, kata Geyer.
Ada lebih dari 5 triliun keping sampah plastik yang mengambang di lautan dunia. Simpulan itu didapat dari studi tahun 2014 yang dipublikasikan di jurnal "Public Library of Science". Penumpukan itu membahayakan kehidupan di laut dan ekosistem di laut dan di darat.
Jika tren saat ini terus berlanjut, lebih dari 13 miliar ton sampah plastik akan berakhir di lingkungan atau tempat pembuangan sampah pada 2050, kata peneliti.

Source : www.pikiran-rakyat.com


0 komentar:

Post a Comment

thanks for your coment ^^