Friday, March 2, 2018

PLASTIK

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita akan menggunakan plastik. Entah itu untuk membungkus makanan atau menggunkan botol minuman berbahan plastik. Plastik menjadi bahan yang paling menguntungkan, namun juga tidak baik untuk lingkungan. Dan sebelum itu, mari kita kenal lebih dekat dengan plastik.

APA ITU PLASTIK??



Plastik adalah polimer rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang atau monomer. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Tulang belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan.

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60 kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80 kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2 kg/orang/tahun.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, shellac) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, nitrocellulose) dan akhirnya ke molekul buatan manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

JENIS PLASTIK

Plastik dibagi menjadi dua klasifikasi utama berdasarkan pertimbanganpertimbangan ekonomis dan kegunaannya plastik komoditi dan plastik teknik. Plastik-plastik komoditi dicirikan oleh volumenya yang tinggi dan harga yang murah. Plastik ini bisa diperbandingkan dengan baja dan aluminium dalam industri logam. Sedangkan plastik teknik lebih mahal harganya dan volumenya lebih rendah, tetapi memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Mereka bersaing dengan logam, keramik dan gelas dalam berbagai aplikasi.

Plastik komoditi pada prinsipnya terdiri dari empat jenis polimer utama: polietilena, polipropilena, polivinil klorida dan polistirena. Plastik-plastik komoditi mewakili sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik, dan sisanya terbagi di antara kopolimer stirena-butadiena, kopolimer akrilonitril-butadiena-stirena (ABS), poliamida dan polyester.

Perbandingan produksi antar termoplastik dengan thermoset kira-kira 6:1. Tipe-tipe plastik komoditi, plastik teknik dan plastik thermoset disajikan pada Tabel 1, 2 dan 3.




Plastik juga dapat digolongkan berdasarkan:

1. Sifat fisikanya

a. Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan 
ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC).

b. Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida.

2. Kinerja dan penggunaanya

a. Plastik komoditas

- Sifat mekanik tidak terlalu bagus
- Tidak tahan panas
- Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN

- Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
b. Plastik teknik

- Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C

- Sifat mekanik bagus

- Contohnya: PA, POM, PC, PBT


- Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

c. Plastik teknik khusus

- Temperatur operasi di atas 150 °C

- Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)

- Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR


- Aplikasi: komponen pesawat

3. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

a. 1 - 4 Gas (LPG, LNG)

b. 5 - 11 Cair (bensin)

c. 9 - 16 Cairan dengan viskositas rendah

d. 16 - 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

e. 25 - 30 Padat (parafin, lilin)

f. 1000 - 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

4. Berdasarkan sumbernya

a. Polimer alami: kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

b. Polimer sintetis:

- Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

- Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

- Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).

DAMPAK NEGATIF DARI PENGGUNAAN PLASTIK


Kebanyakan plastic seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut. Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB), acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP).

Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi maka sebaiknya jika harus menggunakan plastik maka pakailah plastik yang terbuat dari polietilena dan polypropylene atau bahan alami (daun pisang misalnya).

Sedangkan plastik memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali kita membakarnya untuk menghindari pencemaran terhadap tanah dan air di lingkungan kita tetapi pembakarannya dan akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan.

Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan kantong plastik (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Menurut seorang ahli kimia, zat pewarna hitam ini kalau terkena panas(misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai terdegradasi menjadi bentuk radikal, menyebabkan penyakit.

Selain itu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai.

Secara singkat, beberapa dampak sampah plastik terhadap lingkungan dipoinkan sebagai berikut:

(1) Kantong plastik dapat menganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah,

(2) Kantong plastik dapat menganggu kesuburan tanah karena dapat menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah,

(3)PCB (Polychlorinated Biphenyl) tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang dan akan menjadi pembunuh berantai sesuai urutan rantai makanan,

(4) Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut & anjing laut menganggap plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya,

(5) Racun dari partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai seperti cacing,

(6) Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tidak dapat hancur dan akan meracuni hewan lain,

(7) Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

UPAYA PENANGGULANGAN PEMAKAIAN


Upaya yang dilakukan adalah menggunakan barang dari bahan – bahan yang mudah terurai dan aman terhadap kesehatan seperti misalnya plastik yang berasal dari bahan organik. Sebagai contoh Jepang telah menemukan jenis plastik yang bisa terurai terbuat dari bahan organik, yaitu tumbuhan jagung.

Plastik baru temuan ilmuwan Jepang ini mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap bakteri dan jamur. Saat dibakar pun gas yang dihasilkan tidak akan menimbulkan efek rumah kaca maupun gas beracun. Sehingga plastik ini aman digunakan sebagai wadah makanan dan dapat pula digunakan di dalam microwave.

Penggolongan plastik pada industri :


1. PET
PETE atau PET adalah salah satu plastik yang digunakan untuk wadah makanan. Plastik PETE sering kita temukan di hampir semua botol air mineral dan beberapa pembungkus lainnya. Plastik ini dirancang hanya untuk satu kali pemakaian saja. Jadi, jika digunakan berulang kali bisa meningkatkan resiko ikut terkonsumsinya bahan plastik dan bakteri yang berkembang pada bahan  plastik tersebut. Hal ini disebabkan jenis plastik PETE ini sulit untuk dibersihkan dari bakteri dan bahan plastik PETE dapat bersifat racun. Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak digunakan kembali.

2. HDPE
Plastik HDPE adalah jenis plastik yang digunakan untuk membuat botol susu, botol deterjen, botol shampo, botol pelembab, botol minyak, mainan, dan beberapa tas plastik. HDPE ialah plastik yang paling sering didaur ulang dan dianggap plastik paling aman.Tekstur plastik jenis ini sangat keras dan tidak mudah rusak karna sinar matahari.

3. PVC
Plastik PVC mempunyai sifat lembut dan fleksibel. Plastik jenis ini sering dipakai untuk membuat plastik pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan anak-anak seperti pelampung renang. Selain itu juga digunakan untuk membuat pipa plastik, dan komponen kabel komputer. PVC dikhawatirkan sebagai “plastik beracun” karena mengandung berbagai racun yang dapat mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang.

4. LDPE
LDPE sering kita temukan pada pembungkus baju, kantung pada layanan cuci kering, pembungkus buah-buahan agar tetap segar, dan pada botol pelumas. LDPE memiliki tingkat racun yang cukup rendah daripada plastik yang lain. LDPE tidak umum untuk didaur ulang, jika didaur ulang plastik LDPE biasanya digunakan sebagai bahan pembuat ubin lantai.

5. PP
Plastik PP memilliki tekstur yang kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP bisa menjaga bahan yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain. PP sering dipakai untuk pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga digunakan untuk membuat ember, kotak margarin dan yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan kaleng plastik cat. Plastik jenis PP dianggap aman jika digunakan kembali dan dapat didaur ulang.

6. PS
Polystyrene atau styrofoam yaitu plastik yang murah, ringan, dan mudah dibentuk. Plastik ini sering dipakai di berbagai kebutuhan. Biasanya plastik PS digunakan sebagai botol minuman ringan, karton telor, kotak makanan, dan pembungkus bahan yang akan dikirim dalam jarak jauh. Plastik PS ini mudah rusak dan rapuh, sehingga mudah terpotong-potong menjadi kecil dan mudah mencemari lingkungan. Sebaiknya tidak membungkus makanan dengan plastik jenis ini.

7. Bahan Plastik Lain (BPA, Polycarbonate, dan LEXAN)
Kategori plastik BPA Polycarbonate, dan LEXAN sering digunakan untuk membuat aksesoris kendaraan, namun ada juga pabrik yang menggunakan plastik ini sebagai bahan baku botol minuman bayi dan pembungkus makanan. Penggunaan plastik ini sebagai botol minuman dan pembungkus makanan sangat tidak dianjurkan, karena salah satu zat penyusun plastik ini misalnya BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa yang dapat mengganggu kerja hormon-hormon tubuh.

Kode-kode yang tertera pada bawah tempat dari bahan plastik sebagai berikut :


Dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). yang seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi sehingga tidak direkomendasi untuk digunakan. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan atau kode 7 yang terbuat dari SAN dan ABS.

PENANGGULANGAN

Tips pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari:

Sebaiknya jangan memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan sehingga perlu diberi pembungkus makanan dengan daun pisang atau kertas ketika akan dipanaskan di microwave oven.

a. Gunakan kemasan berbahan kain stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman

b. Dalam kesehaarian pakailah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.

c. Terapkan, sebarkan dan ajaklah setiap orang di lingkungan kita untuk mengimplementasikan cara sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya Penanggulangan Limbah Plastik

a. Kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Harus diingat untuk selalu membawa tas kain saat belanja dari rumah.

b. Limbah plastik ditanggulangi dengan cara Reuse ( pakai ulang / penggunaan kembali ) adalah upaya penggunaan limbah plastik dipakai kembali tanpa perlakuan apa-apa, misal untuk dibuat hiasan, Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah plastik untuk dimanfaatkan dengan memproses kembali ke proses semula melalui perlkuan fisika, kimia dan biologi menjadi produk lain seperti bahan baku sekunder produk plastik lain, misal plastik kresek hitam, pot hitam, dan Recovery ( pungut ulang/ambil ulang ) adalah upaya mengambil ulang bahanbahan yang masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi, ketiganya dikenal dengan 3 R.

c. Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan karena akan secara tidak langsung merusak ekosistem melalui (1) sumbatan pada sistem saluran air yang menyebabkan sedimentasi dan banjir, (2) merusak lahan subur seperti hutan mangrove karena keberadaan sampah plastik menutupi permukaan dan mengurangi sistem pengudaraan, (3) karena sifatnya yang tidak dapat membusuk, akan mengurangi kapasitas lahan pembuangan akhir sampah.

d. Kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang khusus menangani sampah plastik khususnya dan barang plastik. Kelembagaan mempunyai fungsi yang penting dalam mengnangani sistem pengelolaan sampah plastik secara menyeluruh dan komprehensif termasuk didalamnya penerbitan peraturan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah plastik dan plastik.

BIODEGRADABLE


Kata Biodegradable berasal dari dua kata yaitu Biodegradation (Biodegradasi) dan Able (mampu). Limbah biodegradable adalah semua limbah yang dapat hancur atau terurai oleh organisme hidup lainnya dan berasal dari tumbuhan atau hewan. Beberapa contoh limbah biodegradable yang umum ditemui adalah sisa makanan, kotoran manusia dan hewan, limbah selokan dan plastik biodegradable.

Hal yang membedakan plastik biodegradable dengan plastik pada umumnya adalah komposisi penyusun plastik tersebut. Jika pada umumnya bahan plastik adalah polymer (polymer adalah rangkaian karbon yang sangat panjang dan sulit untuk diuraikan), namun bahan plastik biodegradable adalah bahan alami seperti tumbuh – tumbuhan.

Keuntungan dari plastik jenis ini tentunya sangat jelas, yaitu dapat mengurangi limbah plastik yang ada di Bumi. Bagaimanapun, plastik ini masih memiliki kekurangan yaitu dapat menambah emisi gas CO2. Gas yang dihasilkan termasuk ke dalam gas efek rumah kaca yang akan semakin memperparah pemanasan global. Beberapa hal yang dipertimbangkan mengenai penggunaan plastik yang lebih baik adalah dengan Oxo Biodegradable (OBD) Plastics, yaitu plastik yang dapat terurai hanya dengan Oksigen dan cahaya matahari.

Sumber :
http://eprints.polsri.ac.id/2013/3/3.%20BAB%20II.pdf
https://kelasilmu.com/pengertian-dan-macam-macam-plastik/
http://blh.sambas.go.id/120-info-blhd-kalbar/244-dampak-sampah-plastik-terhadap-lingkungan

0 komentar:

Post a Comment

thanks for your coment ^^