Aspal polimer adalah suatu material yang
dihasilkan dari modifikasi antara polimer alam atau polimer sintetis dengan
aspal. Modifikasi aspal polimer (atau biasa disingkat dengan PMA) telah
dikembangkan selama beberapa dekade terakhir. Umumnya dengan sedikit penambahan
bahan polimer (biasanyasekitar 2-6%) sudah dapat meningkatkan hasil ketahanan
yang lebih baik terhadap deformasi, mengatasi keretakan-keretakan dan
meningkatkan ketahanan yang tinggi dari kerusakan akibat umur sehingga
dihasilkan pembangunan jalan lebih tahan lama serta dapat mengurangi biaya
perawatan atau perbaikan jalan. Penggunaan campuran polimer aspal merupakan
trend yang semakin meningkat tidak hanya karena faktor ekonomi, tetapi juga
demi mendapatkan kualitas aspal yang lebihbaikdantahan lama. Modifikasi polimer
aspal yang diperoleh dari interaksi antara komponen aspal dengan bahan aditif
polimer dapat meningkatkan sifat-sifat dari aspal tersebut. Dalam hal ini
terlihat bahwa keterpaduan aditif polimer yang sesuai dengan campuran aspal.
Penggunaan polimer sebagai bahan untuk memodifikasi aspal terus berkembang di
dalam dekade terakhir.
Elastomer yaitu polimer yang memiliki sifat elastic. Berupa kumpulan
benda yg mempunyai sifat karet asli, karet vulkanisasi, karet olahan ulang,
atau karet tiruan yg meregang apabila dl tegangan (berkekuatan meregang)
mengerut secara cepat dan pulih ke dimensi semula secara penuh.
Contoh
: karet alam, getah asli, silikon, poliuretan, nesprene, dan lain-lainnya. SBS
(Styrene Butadine Styrene), SBR (Styrene Butadine Rubber), SIS (Styrene
Isoprene Styrene), dan karet adalah jenis-jenis polymer elastromer yg biasanya
digunakan sebagai bahan pencampur aspal keras. Kegunaan elastomer :
- Untuk permukaan yang bergesekan tinggi atau tidak licin.
- Melindungi daripada kakisan dan lelasan
- Isolator elektrik
- Isolator kejutan dan getaran
A. Aspal Polymer Plastomer
Salah satu teknologi dalam aspal adalah
penambahan bahan polymer plastomer dimaksudkan untuk meningkatkan sifat
rheologi baik pada aspal keras dan sifat sifik campuran beraspal. Jenis polymer
plastomer yang telah banyak digunakan antara lain adalah EVA ( EthyleneVinyle
Acetate), Polypropilene, dan Polyethilene. Presentase penambahan polymer ini ke
dalam aspal keras juga harus ditentukan berdasarkan pengujian labolatorium,
karena penambahan bahan tambah sampai dengan batas tertentu penambahan ini
dapat memperbaiki sifat-sifat Rheologi aspal dan campuran tetapi penambahan yang
berlebihan justru akan memberikan pengaruh yang negatif.
1. Kelebihan aspal modifikasi polimer.
a. Meningkatkan ketahanan terhadap suhu.
b. Meningkatkan ketahanan terhada pretak.
c. Meningkatkan ketahanan terhadap deformasi
plastis.
d. Meningkatkan nilai elastis recovery.
e. Meningkatkan nilai ketahanan terhadap air.
f. Meningkatkan nilai adhesi dan kohesi.
g. Meningkatkan ketahanan terhadap oksidasi UV.
2. Kelebihan aspal modifikasi polimer.
a. Temperatur
pecampuran tinggi
b. Temperatur
penggelaran cukup tinggi
B. Aspal Modifikasi Sulfur
Semakin banyak kadar sulfur yang dicampurkan ke
dalam aspal cenderung meningkatkan nilai penetrasinya yang berarti aspal
semakin lunak. Semakin banyak kadar sulfur yang dicampurkan ke dalam aspal
cenderung meningkatkan nilai Berat jenis aspal yang berarti kemungkinan panjang
rantai molekul asphaltenes menjadi lebih panjang sehingga diharapkan aspal akan
mempunyai ketahanan terhadap pengaruh lingkungan seperti temperatur, air dan
beban lalu-lintas. Pada kadar sulfur 6,0% sampai 10,0% yang dicampurkan ke
dalam aspal cenderung menghasilkan nilai Indeks Penetrasi aspal bernilai
positif (PI>0) sehingga pada rentang kadar sulfur tersebut diperkirakan
aspal akan kurang peka dengan temperatur meskipun nlai titik lembeknya kecil. Semakin
banyak kadar sulfur yang dicampurkan ke dalam aspal cenderung memperkecil nilai
daktilitasnya walaupun aspal kelihatannya semakin lunak bila dilihat dari
penetrasi dan titik lembeknya. Secara umum variasi kadar aspal hingga 10%
hampir tidak mempengaruhi nilai titik nyala aspal yang diindikasikan oleh nilai
thitung cenderung sama dengan ttabel pada taraf nyata 5%.
C. Aspal Cariphalt
Aspal cariphalt merupakan teknologi yang telah
ada dan berkembang selama 30 tahun sejak digunakan untuk meningkatkan performa
kualitas jalan. Pelapisan cariphalt bermanfaat untuk mencegah rutting (bekas
roda kendaraan) dan Cracking. Pemanfaatan aspalt cariphalt itu sendiri
dimanfaatkan pada jalan yang membutuhkan kualitas bahan yang tinggi, seperti
jalan tol, landasan pesawat, dll.
D. Aspal carbit
Aspal karbit merupakan teknologi aspal yang
memanfaatkan sisa penggunaan carbit pada pemakaian las carbit. Pemanfaatan pada
pemaikaian limbah las carbit memberi keunggulan yaitu terkait dengan ketahanan
terhadap deformasi dan pada persen rongga.
E. Aspal Beton
Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang
terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan,
yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu. Campuran beraspal
menggunakan aspal cemen/aspal keras yang dicampur pada suhu 1400 – 1600 °C
dan dihampar dan dipadatkan dalam kondisi panas disebut aspal campuran panas (Hot
mix Asphalt) Campuran beraspal yang menggunakan aspal cair dan dicampur
pada suhu ruang dikenal sebagai aspal campuran dingin (Cold Mix Asphalt).
Sumber :
https://blackborrot.wordpress.com
http://jamesthoengsal.blogspot.com/p/blog-page_4725.html