Lets Go Green ..!!!
Diantara teman-teman ada yang pernah mendengar tentang
istilah “Takakura” gak ??
Tau gak apa itu Takakura ?? Bagi yang belum tau,, ayo kita
sama-sama cari tau J
dan bagi yang sudah tau bisa jadi lebih tau lagi nhe.. J So,,let’s check this out … :D
Apa Itu Takakura??
Keranjang kompos Takakura adalah hasil
penelitian dari seorang ahli Mr. Koji
TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk
mencari sistem pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun, Mr.
Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang
’memakan’ sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan.
Dalam
pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian
sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang
sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang
biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang
Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut ’Takakura Home Method’ yang
dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama ‘Keranjang Takakura.’
Mr. Takakura,
melakukan penelitian di Surabaya sebagai bagian dari kerjasama antara Kota
Surabaya dan Kota Kitakyushu di Jepang. Kerjasama antar kedua kota difokuskan
pada pengelolaan lingkungan hidup. Kota Kitakyushu terkenal sebagai kota yang
sangat berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidup. Keberhasilan kota
Kitakyushu sudah diakui secara internasional. Karena keberhasilan kota
Kitakyushu itulah kota Surabaya melakukan kerjasama pengelolaan lingkungan
hidup. Bentuk kerjasama berupa pemberian bantuan teknis kepada kota Surabaya.
Sampah apa saja nhe yang bisa diolah dengan metode Takakura ini ??
·
Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi.
Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya.
Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya.
·
Sisa nasi.
·
Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
· Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain).
Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.
Cara kerja bagaimana ??
Sampah dapur yang dimasukkan di Keranjang Takakura sebaiknya dalam materi yang kecil. Semakin kecil materi, semakin mudah diuraikan. Untuk sisa sayur dan buah, potonglah kecil-kecil.
Gali starter kompos di dalam keranjang tersebut dengan cetok. Luasan dan kedalaman galian, sesuaikan dengan banyaknya sampah yang hendak dimasukkan.
Masukkan sampah pada lubang yang digali. Tusuk-tusuk sampah tersebut dengan cetok.
Timbun sampah tadi dengan kompos di tepian lubang.
Tutup kompos tersebut dengan bantalan sekam.
Tutup permukaan keranjang dengan kain.
Yang terakhir, tutuplah dengan tutup keranjang.
Catatan:
Letakkan Keranjang Takakura di tempat yang terhindar dari sinar matahari
langsung.
Bila kompos kering, perciki air bersih sambil diaduk merata. Suhu ideal adalah 60ocelsius.
Bila kompos kering, perciki air bersih sambil diaduk merata. Suhu ideal adalah 60ocelsius.
Cara Pemanenan
Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.
Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.
Cara membuat keranjang takakura sendiri..
Bahan-bahan yang perlu disiapkan, antara lain :
1. Keranjang
laundry dengan tutupnya 1 buah. Harganya kurang lebih Rp 80.000
2. Kantung jaring untuk penutup
nasi (bisa dibeli di tukang kelontong di pasar tradisional) 2 buah @Rp5.000
3. Sekam 4 kantung (beli di tukang
tanaman) Rp 10.000
4. Kardus aqua (gratis atau beli
kardus bekas Rp 1.500 di warung).
5. Benang dan jarum untuk menjahit
bantal sekam.
6. Plester lebar untuk kardus
7. Tanah pekarangan dua sekop
8. Kain penutup keranjang (buat
sendiri yah..)
Cara membuatnya:
1. Kardus aqua diplester tegak ke empat sisi bawahnya, sedangkan
sisi atasnya dipotong sedikit supaya tingginya pas dengan keranjangnya.
2. Kantung jaring diisi dengan
sekam lalu dijahit sisi atasnya supaya sekamnya tidak keluar. Jahit
dengan gaya bebas semampunya anda OK?? Bentuk akhir mirip bantal sekam,
lebih padat lebih bagus. Buat dua buah.
3. Kardus aqua ddimasukkan kedalam
keranjang. Tekan-tekan supaya masuk dan pas sehingga keranjang bisa
ditutup. Masukkan satu buah bantal sekam didasar keranjang. Ini
gunanya supaya cairan sampah dan kompos tidak merembes.
4. Tuang sekam 1 kantung kedalam
keranjang. Masukkan tanah satu sekop tangan dari halaman anda sebagai bio
starter. Tutup dengan bantal sekam yang satu lagi.
5. Simpan satu kantung sekam dalam
wadah dan simpan dekat keranjang ini. Sekam ini untuk menutup sampah yang
baru anda masukkan kedalam keranjang. Sekam ini juga ditambahkan kalau
isi keranjang terlalu basah.
6. Keranjang takakura anda sudah
siap untuk menerima sampah organik!!
Tips:
1.
Keranjang ini cocok untuk keluarga kecil atau anak kost/single.
Keranjang malahan bisa disimpan dalam kamar kost, walaupun saya tidak
sarankan karena kadang keranjang didatangi semut-semut. Simpan keranjang
di tempat teduh. Jangan lupa menyapu area bawah keranjang secara berkala
supaya tidak banyak semut atau ceceran sekam disekitarnya.
2.
Sampah yang dimasukkan keranjang sebaiknya berupa
daun-daunan/sayuran/buah. Tidak disarankan membuang sisa-sisa
protein/tulang/ayam/ikan/daging walaupun beberapa orang mencoba membuangnya di
keranjang takakura dengan hasil yang bagus. Keranjang yang berfungsi
baik pembusukan berjalan cepat, tidak berbau, suhunya hangat. Malahan
pada pagi hari kalau keranjang dibuka terlihat keluar uap hangat.
Iris-iris sampah supaya penguraiannya cepat.
3.
Buang sampah organik dapur dibaskom saringan dalam bak cuci piring.
Biarkan sampah terguyur air cucian piring. Tutup dengan penutup.
Gunanya supaya sampah sayuran tercuci dan telur-telur lalat tercuci untuk
mencegah tumbuh belatung di keranjang takakura.
4.
Kalau sampah di baskom saringan sudah penuh baru masukkan ke dalam
keranjang takakura. Tutupi lagi dengan sekam baru beberapa sekop.
Ini membuat pembuangan sampah lebih praktis (misalnya 2 kali sehari).
Prinsip dalam membuat kompos adalah ‘bom organik’ yaitu membuang sampah
dalam jumlah besar setiap kalinya, daripada membuang sampah sedikit-sedikit ke
dalam keranjang. Setelah itu guyur sampah dengan air sedikit saja supaya
pembusukan terjadi. Lebih bagus kalau airnya cucian beras atau air
manis/gula.
5.
Perhatikan perbandingan sekam/tanah dengan sampah, harus seimbang.
Kalau isi keranjang mulai penuh atau berair masukkan sekam dan tanah yang
baru. Lama kelamaan anda akan bisa mengira-ngira supaya pengomposan terus
terjadi.
6.
Kalau proses pengomposan terjadi dengan baik, sisi luar keranjang akan
terasa hangat kalau disentuh. Karena proses pengomposan ini ‘aerob’ atau
membutuhkan oksigen, isi keranjang sebaiknya diaduk-aduk dengan sekop tangan
setiap hari.
7.
Kalau keranjang sudah penuh (cukup lama, bisa 3-4 bulan tergantung volume
sampah anda) biarkan saja keranjang ini dan gunakan keranjang lain untuk
membuang sampah anda (jadi buat dua keranjang takakura). Kompos didalam
keranjang pertama lama kelamaan akan mengering dan terperam. Kalau sudah
kering isi keranjang ini bisa dihamparkan disekitar pohon buah anda atau untuk
tanaman hias setelah terlebih dahulu dicacah (saya tidak melakukannya, tapi
langsung disebar).
8.
Cara lain isi keranjang yang sudah penuh dituang keatas karung plastik.
Sampah yang belum terurai dimasukkan lagi kedalam keranjang.
Sampah yang sudah terurai (kompos) diangin-anginkan diatas karung plastik di
tempat teduh sampai mengering (jangan dijemur) kurang lebih seminggu.
Kalau sudah kering bisa disebar di kebun anda.
Selamat mencoba yaa!! J Ayoo Mulai Sekarang Pilah Sampah Kita !! ;)
0 komentar:
Post a Comment
thanks for your coment ^^