Teknologi nano (nanotechnology)
dalam kemasan plastik bisa menjadi teknologi yang sangat ramah lingkungan
karena plastik menjadi sangat mudah terurai oleh mikroba yang ada dalam tanah. Dengan
nanoteknologi, maka plastik kemasan yang sebelumnya membutuhkan waktu puluhan
tahun untuk terurai, menjadi mudah terurai hanya dalam 4-8 minggu, bahkan lebih
cepat lagi.
Plastik kemasan nanoteknologi yang disebut
sebagai plastik “biodegradable” hasil riset bersama MNI
itu, dibuat dengan mencampurkan kalsium karbonat dalam bentuk partikel nano dengan
ukuran puluhan nanometer ke dalam bahan kemasan plastik polietilen (PE) atau
polipropilen (PP) hingga 70 persen. Kemasan
plastik nanoteknologi mudah terurai karena dengan ukurannya yang sangat kecil,
luas permukaanya menjadi lebih lebar, kontak dengan mikroba dalam tanah jauh
lebih banyak.
Nanoteknologi berkaitan dengan bagaimana cara mengatur material, sruktur dan fungsi zat pada skala
nano (satu nanometer sama dengan satu meter dibagi satu miliar -red) sehingga menghasilkan
materi dengan struktur dan fungsi baru.
Namun sayangnya, kemasan plastik
nanoteknologi yang dibuat oleh mikroba ini masih lebih mahal dibanding kemasan
plastik biasa sehingga akan sulit dilirik masyarakat meski sangat bagus untuk
lingkungan. ada dua metode pembuatan kemasan plastik nanoteknologi, yakni secara kimia
dan secara fisika.
Secara kimia yaitu dengan melarutkan dan ditambahkan zat kimia tertentu sehingga muncul dalam bentuk bubuk seukuran nano atau dengan cara fisika yaitu dengan menghancurkan zat-zat dengan alat “high energy milling. nanoteknologi saat ini sudah semakin diaplikasikan ke berbagai bidang seperti di bidang kosmetik, pengobatan, tekstil, bahan bangunan, teknologi informasi dan komunikasi dan lain-lain.
0 komentar:
Post a Comment
thanks for your coment ^^