Peneliti mengumumkan penemuan peninggalan mahluk hidup yang berusia sekitar 500 juta tahun. Fosil yang ditemukan di Cina itu berupa otak mahluk laut yang jadi predator utama di masa itu.
Fosil itu berasal dari mahluk hidup yang disebut Lyrarapax Unguispinus dan hidup di periodeKambrium, sekitar 542-488 juta tahun lalu. Ini adalah masa yang menentukan dalam sejarah dunia, yaitu ketika kelompok-kelompok hewan utama muncul untuk pertama kalinya. Studi tersebut dipublikasikan dalam majalah Nature.
Lyrarapax Unguispinus adalah anggota kelompok yang dikenal dengan sebutan anomalocaridid, yaitu keluarga primitif artropoda, yang mencakup serangga dan laba-laba. Mereka memburu mangsa dengan bagian tubuh menyerupai sepasang cakar yang berada di depan mata.
Struktur otak Lyrarapax Unguispinus menyerupai struktur otak hewan yang menyerupai cacing, dan disebut 'velvet worm' atau Onychophora, yang hidup di tanah di hutan-hutan tropis dan semitropis di bagian selatan bumi. Peneliti mengatakan, kemiripan bahkan bisa jadi petunjuk, bahwa 'velvet worm' dan anomalocaridid mungkin masih berasal dari satu keluarga. Contoh anomalocaridid paling terkenal adalah Anomalocaris, yang ditemukan di Burgess Shale, Kanada.
'Velvet worm' berukuran beberapa inci, punya dua semacam antena peraba, yang berada di kepala. Hewan ini juga punya sejumlah kaki, dan setiap kaki punya sepasang cakar kecil. Lyrarapax hidup 520 juta tahun lalu. Anatomi syaraf hewan ini hampir sama dengan 'velvet worm' dalam beberapa hal, misalnya otak yang sederhana, semacam alat peraba yang ada di depan mata dan jadi alat penggenggam.
Keistimewaan fosil
Bagian lunak pada tubuh hewan biasanya binasa setelah hewan mati. Itu berarti, fosil biasanya hanya terdiri dari bagian-bagian keras, seperti tulang, gigi dan kulit keras. Tetapi dalam kondisi tertentu, bagian halus dan organ tubuh bisa terjaga keutuhannya dan menjadi fosil.
Lyrarapax ukurannya lebih kecil dari hewan anomalocaridids lain. Panjangnya hanya sekitar 6 inci atau 15 cm, jadi hampir serupa dengan ukuran seekor udang besar. Peiyun Cong, pakar paleontologi di Universitas Yunnan, Cina mengatakan, tiga spesimen Lyrarapax yang ditemukan "mungkin merepresentasikan tingkat perkembangan hewan sebelum dewasa, jadi ukuran sebenarnya mungkin lebih besar."
"Anomalocaridid yang ditemukan utuh sangat jarang. Dan tidak ada dari mereka ditemukan dengan fosil otak," kata Cong. Fosil yang ditemukan terakhir menunjukkan anomalocaridid mungkin memiliki otak yang lebih sederhana dari hewan-hewan yang diburunya.
Pakar syaraf dari Universitas Arizona Nicholas Strausfeld mengatakan, ancaman yang datang dari predator seperti ini mungkin mendorong perkembangan otak hewan lain di lautan menjadi lebih kompleks. "Pemburuan mereka atas hewan lain mungkin menjadi dorongan bagi evolusi otak lebih rumit, sehingga mampu memproses petunjuk ekologis kompleks, yang mungkin menawarkan kamuflase atau penjagaan keselamatan lain," kata Strausfeld.
0 komentar:
Post a Comment
thanks for your coment ^^