Sunday, September 9, 2012

Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia

Saat ini peningkatan kebutuhan listrik telah menjadi permasalahan yang mendesak para peneliti Indonesia. Energi listrik yang mampu dipasok oleh PLN Indonesia baru 1500-2000MW. Pemadaman listrik bergilir masih sering dilakukan dan proyek listrik 10.000MW masih belum tuntas sementara tuntutan atas pemenuhan listrik melonjak tiap tahun. Sumber energi alternatif yang diharapkan tidak hanya bersifat renewable dan mudah dikonversi menjadi energi listrik, tetapi juga ramah lingkungan. Beberapa kalangan menilai bahwa energi yang paling sesuai adalah energi surya.










Gambar di atas menunjukkan potensi tenaga surya dunia. Menurut gambar tersebut potensi tenaga surya Indonesia secara umum ada pada tingkat satisfy (cukup). Hal ini tentunya dapat menjadi salah satu patokan kita dalam menyusun perencanaan energi di masa depan. Selain itu potensi ini setidaknya dapat menjadi penyejuk di tengah panasnya isu krisis listrik yang selama ini menghantui Indonesia.
Untuk menuju pada tingkat kemampuan yang baik dalam hal supply tenaga listrik dari energi surya kita masih perlu berjuang. Teknologi konversi tenaga surya menjadi tenaga listrik bukanlah teknologi yang sederhana. Teknologi ini memerlukan berbagai komponen yang terkait dengan perhitungan dan pemikiran yang baik.
Pada prinsipnya proses ini melibatkan fluida gerak yang menyerap panas dari surya. Fluida ini akan melalui turbin yang mengkonversi panas menjadi energi mekanik. Energi mekanik akan diteruskan ke generator dan dikonversikan menjadi energi listrik.



Kunci dari pembangkit listrik tenaga surya adalah bagaimana menyusun receiver dengan bahan dan susunan yang dapat menyerap energi panas dari matahari dengan baik dan memiliki harga yang ekonomis.



Untuk mampu menyerap energi panas diperlukan struktur film yang kristalin. Dalam pembuatan satu cell dengan struktur kristalin diperlukan teknologi yang baik dan cukup mahal. Umumnya bahan ini berbasiskan silikon. Sebagai gambaran, bentuk receiver panas surya dapat dilihat pada gambar di samping. Receiver berbentuk silinder yang tersusun dari tabung gelas, ruang vakum dan cell penyerap panas.
Selain dalam hal receiver panas kendala lain dalam aplikasi sel surya adalah pembuatan baterai penyimpan energy listrik yang murah. Oleh karena itu penelitian ke arah teknologi sel surya dan komponen-komponennya yang lebih ekonomis dan praktis sangat diperlukan. Dengan demikian, teknologi ini diharapkan tidak hanya menjadi teknologi yang berguna bagi negara maju namun juga bagi daerah yang mengalami keterbatasan pasokan listrik di Indonesia.
Sumber: SCHOTT Solar AG




Berhenti Merokok Bisa Bantu Tingkatkan Memori




Banyak manfaat yang bisa didiapat dari menghentikan kebiasaan merokok. Salah satunya adalah membantu meningkatkan memori sehari-hari Anda.

Tim peneliti dari Northumbria University di Newcastle, Inggris melakukan percobaan dnegan cara memberikan tes memori kepada 27 perokok, 18 mantan perokok dan 24 orang yang tidak merokok. Tes yang menguji memori ini dilakukan di berbagai universitas yang berbeda lokasi.

Hasilnya pun dilaporkan bahwa para perokok hanya bisa mengingat 59 persen dari tugas mereka, bila dibandingkan dengan 74 persen mantan perokok. Sedangkan mereka yang tidak merokok bisa mengingat 81 persen dari tugasnya.

"Kita sudah tahu bahwa berhenti merokok memiliki manfaat yang besar bagi tubuh, tetapi studi lain menunjukkan bahwa berhenti merokok dapat memiliki manfaat terhadap fungsi kognitif otak juga," ujar Tom Heffernan dari Collaboration for Drug and Alcohol Research Group, seperti yang dikutip dari msn.

Penelitian ini dirilis online, sebelum akhirnya dipublikasi cetak pada jurnal Drug and Alcohol Dependence. Heffernan mengatakan bahwa percobaan ini merupakan yang pertama kalinya dalam meneliti pengaruh berhenti merokok terhadap ingatan seseorang.

"Mengingat bahwa perokok di Inggris mencapai 10 juta orang dan 45 juta orang di Amerika Serikat, sangat penting untuk memahami efek rokok pada fungsi kognitif sehari-hari, dimana ingatan prospektif merupakan contoh paling baik," ujar Heffernan.

SELERA HUMOR = PENTING !




Kebayang nggak sih ! Jika di kampus nggak ada orang yang humoris atau punya dosen yang nggak punya urat ketawa ?? Pasti rasanya nggak enak banget tuh ! Yang ada suasana kampus bakal sepi kayak kuburan dan bakal datar-datar aja.
Menurut psikolog Threes Suyatna,Psi., dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, kebanyakkan masyarakat di kota besar mengalami ketegangan di segala bidang, yang akibatnya sense of humor berkurang, orang cenderung cepat marah, dan nggak bisa rileks.
Tekanan yang disebabkan pekerjaan atau kuliah dan masalah pribadi ini, jika tidak dicari jalan keluarnya secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku kita. Bisa saja, yang tadinya nggak pernah marah dan sering bercanda jadi lebih sensitive dan nggak bisa digodain sedikit pun.
Sifat humoris bukan hanya untuk menghidupkan suasana aja lho,, tapi juga dibutuhkan dalam banyak hal..

  1. Tertawa adalah proses alami yang mengurangi rasa sakit, baik secara fisik maupun emosional. Ini adalah obat alami dari tubuh sendiri. Banyaklah tertawa dan Anda akan merasakan ternyata hanya butuh sedikit obat untuk menikmati hidup.
  2. Memudahkan untuk bernafas. Menurut Dacher Keltner, Ph.D,Ketika menghembuskan nafas, denyut nadi dan tekanan darah turun dan Anda memasuki kondisi tenang. Anda akan merasakan sensasi pelepasan dari tertawa.
  3. Dapat memperlancar peredaran darah. Dengan tertawa peredaran dalam tubuh akan lancer, kadar dalam oksigen meningkat. Selain itu tekanan darah akan normal. 
  4.  Merenggangkan otot-otot pada wajah. Tertawa yang sehat adalah tertawa yang lepas, gembira dan dilakukan sepenuh hati. Ketika ketawa, otot-otot di sekitar wajah pun mendapatkan stimulasi. Sehingga dapat sekaligus senam wajah. Ini juga dapat membuat awet muda lho..
  5. Ukuran kecerdasan. Pasti gerahkan kalau punya temen yang nggak ngerti-ngerti kalau lagi diajak bercanda tapi responnya lambaat banget. Yang lain sudah tertawa, dia baru ngakak lima menit kemudian.

Tapi,,
Terselip juga sedikit kerugiannya, sering kali sifat humoris kita justru jadi bumerang. Misalnya nih, menyinggung perasaan oranng lain atau dianggap cari perhatian, bahkan yang paling parah nggak bisa diajak serius. Makanya sebelum mengeluarkan bakat terpendam sebagai pelawak, lihat-lihat orang dan situasinya dulu..