Showing posts with label #Plastik. Show all posts
Showing posts with label #Plastik. Show all posts

Friday, August 16, 2019

MASTERBATCH

Masterbatch merupakan jenis pewarna plastik yang berbentuk padatan (granule), terdiri dari campuran yang sangat kompleks dari resin termoplastik (misalnya polietilena, polipropilena, polivinil klorida atau campuran polimer lainnya) dan pigmen (karbon hitam, titanium dioksida atau materi pigmen yang lainnya) dengan konsentrasi tinggi, selain itu, seringkali ditambahkan pula dengan berbagai bahan aditif yang digunakan untuk meningkatkan sifat fisik polimer dan masterbatch, dan produk yang dihasilkan memperoleh warna atau sifat dari masterbatch itu sendiri. Umumnya zat aditif yang digunakan berfungsi sebagai anti blocking, anti statik, stabilitas terhadap cahaya UV. Masterbatch banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, misalnya sebagai pewarna kemasan dan ekstruksi pipa (Groves, 1993). Resin yang digunakan dalam pembuatan masterbatch sesuai dengan aplikasinya.










Proses Pembuatan Masterbatch 
  • Proses Penimbangan, timbang quantity setiap raw material dan pigment sesuai dengan formulasi produk tersebut.
  • Proses Mixing, merupakan proses pencampuran antara raw material yang sudah ditimbang sesuai dengan formulasi untuk menghasilkan campuran yang homogen dan terdispersi,bentuk dari campuran ini adalah powder.
  • Proses Extruder, setelah premix yang dihasilkan oleh mixer hasilnya homogen dan terdispers lalu premix tersebut masuk kedalam mesin extruder dan keluarannya dari mesin extruder berbentuk string lalu masuk ke dalam waterbath dan masuk ke dalam pelletizer dan outputnya berbentuk granula.

Pengujian Masterbatch

Setelah proses produksi masterbatch selesai maka sebelum di packaging maka dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk melihat sifat karakteristik dari masterbatch. Beberapa pengujian masterbatch yang dilakukan yaitu :
  • Pemeriksaan Warna dengan Chip
Yaitu untuk melihat warna dari aplikasi masterbatch dan compound. Untuk pengujian warna menggunakan alat spectrophotometer atau dengan cara visual.
  • Kadar Abu
Yaitu untuk mengukur kadar material yang tidak habis terbakar. Untuk pengujian kadar abu menggunakan alat furnace. Pengujian ini menggunakan metode test ILP’s method.
  • Moisture Content
Yaitu untuk mengukur kadar air di dalam masterbatch dan bahan baku. Untuk pengujian ini menggunakan oven untuk mengetahui kadar air pada suatu produk. Pengujian ini menggunakan standar ASTM D 6980 – 12.
  • Test Dispersi dan Jetness Blown Film
Yaitu untuk mengamati dispersi dari masterbatch pada blown film dan mengamati jetness / kepekatan dari blown film. Pada pengujian ini menggunakan lampu meja untuk melihat dispersi pada film plastik. 
  • Test Melt Flow Index (MFI)
Yaitu untuk mengukur laju alir material plastik pada temperatur dan tekanan / beban tertentu selama 10 menit. Pada pengujian ini menggunakan mesin MFI type : 73396 No. Seri : 29185, 30320, 30321 dengan standar ASTM D 1238 (230°C/2.16 Kg).
  • Pengetesan Tensile Strength, Elongation & Modulus pada Spesimen Injeksi
  1. E – Modulus yaitu, untuk mengukur kekakuan suatu bahan elastis dengan cara menarik spesimen. 
  2. Elongation yaitu, untuk mengukur perubahan ukuran panjang yang terjadi saat material diberi gaya tarik. 
  3. Tensile strength yaitu, untuk mengukur energi yang dibutuhkan untuk menarik spesimen persatuan panjang. Pada pengujian ini menggunakan standar ASTM D – 638

Sunday, April 1, 2018

Mari Mengenal Simbol Daur Ulang Plastik !

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer".

Plastik adalah material yang sering kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Plastik telah banyak digunakan untuk membuat produk atau barang-barang yang berguna untuk kehidupan manusia. Sejak dari dulu, pada abad ke 20, penggunaan plastik telah berkembang secara luar biasa.

Karena penggunaannya yang multifungsi, banyak konsumen yang masih belum mengerti arti dari simbol-simbol daur ulang yang biasa ada pada kemasan plastik. Bahkan, ada pula yang memanfaatkannya tidak sesuai dengan fungsinya.

Nah, bagi kalian yang masih bingung ataupun tidak mengerti tentang simbol-simbol daur ulang plastik, berikut penjelasannya.


Pada kemasan yang terbuat dari plastik, biasanya ditemukan simbol atau logo daur ulang yang berbentuk segitiga dengan kode-kode tertentu. kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (Internasional Organization of Standardization). Secara umum tanda pengenalan plastik tersebut :
  1. Berada atau terletak di bagian bawah,
  2. Berbentuk segitiga,
  3. Terdapat angka di dalam segitiga,
  4. Terdapat nama jenis plastik di bawah segitiga.



Simbol daur ulang ini memiliki arti 3 langkah siklus daur ulang Langkah pertama adalah mengumpulkan bahan-bahan untuk didaur ulang. Langkah ini dilakukan bila bahan-bahan yang dapat didaur ulang diletakkan dalam tempat sampah khusus. Bahan-bahan yang dikumpulkan tersebut kemudian dibersihkan dan disortir untuk dijual ke pabrik. Langkah yang kedua adalah bahan-bahan yang dapat didaur ulang diproduksi menjadi produk-produk baru untuk dijual, baik secara eceran maupun komersial. Yang ketiga adalah langkah yang sebenarnya yaitu membeli dan menggunakan produk yang dibuat dari bahan-bahan daur ulang.

Simbol daur ulang ini dirancang untuk membantu recyclers dalam melakukan pengumpulan dan pemilihan serta sebagai indikator untuk menentukan adanya bahan kimia yang membahayakan atau tidak.


Berikut adalah deskripsi singkat dari masing-maisng 7 simbol daur ulang yang sering digunakan.
PET atau PETE (Polyetylene Terephtalat Etylene)
PET (juga dikenal sebagai polyester, diwakili oleh simbol plastik daur ulang nomor 1) merupakan bahan yang paling banyak digunakan dalam botol makanan dan minuman. Ringan, murah dan mudah merupakan alasan kenapa PET banyak diproduksi. Penggunaan PET direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jenis PET ini dapat kita temukan dalam minuman ringan, jus dan botol air. Dapat di daur ulang dalam bentuk bagian-bagian otomotif seperti dashboard rack, bumpers, panel pintu.

Jika sering dipakai untuk menyimpan air hangat atau panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Bahan ini diantara komunitas pendaur ulang plastik relatif banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang untuk bahan ini tetap rendah, seesar 20%.
HDPE (High Density Polyethylene)
HDPE (simbol plastik daur ulang nomor 2) merupakan jenis yang umum digunakan untuk kemasan produk-produk rumah tangga dan diyakini memiliki kontaminasi bahan kimia yang sangat rendah. Sama seperti PTE, HDPE direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Dapat ditemukan dalam botol jus, botol deterjen, botol shampoo, botol minyak, botol susu, kotak sereal. Dapat di daur ulang ke dalam botol deterjen, kursi plastik, pagar, mainan.

Ini adalah salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia anatara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan / minuman yang dikemas. Namun, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu, makan hanya bisa digunakan sekali saja. Jenis ini juga dapat digunakan kembali untuk bahan lanta ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dan lain-lain.
PVC (Polyvinyl Chloride)
PVC (simbol plastik daur ulang nomor 3) memiliki karakterisitik yang kuat, fleksibel, dan tahan terhadap bahan kimia. Plastik ini jarang di daur ulang dan dianggap berbahaya. Tidak boleh bersentuhan dengan makanan ketika memasak. Mengandung chlor dan akan terurai ke lingkungan jika dibakar. Dapat ditemukan dalam botol pembersih kaca, botol deterjen, botol minyak goreng, peralatan medis, papan, jendela, pipa. Dapat di daur ulang ke dalam binders, kabel, tikar.
 
LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE (simbol plastic daur ulang nomor 4) memiliki karakteristik yang kuat, fleksibel dan aman sehingga paling banyak digunakan. Pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang uang memerlukan fleksibilitas tapi kuat. Barang dengan kode ini bisa dibilang tidak dapat dihancurkan tetapi tetap baik untuk kemasan makanan. Dapat ditemukan dalam: kantong plastik, penutup daging beku. Dapat di daur ulang ke dalam bentuk film, amplop.
PP (Polypropylene)
PP (simbol plastik daur ulang nomor 5) merupakan jenis plastik yang tahan terhadap bahan kimia, memiliki titik cair yang tinggi dan memiliki kepadatan terendah dari semua produk kemasan. Karakteristiknya adalah biasa pada botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Plastik jenis ini tahan tehadap panas. Dapat ditemukan dalam: kemasan yogurt , botol sirup, botol kecap, botol obat, sedotan. Dapat di daur ulang ke dalam lampu, kabel baterai, sikat, rak, nampan.

PS (Polistirena)
PS (simbol plastik daur ulang nomor 6) memiliki karakteristik titik cair yang rendah dan baik untuk bahan isolasi. Dapat diproduksi menjadi kaku seperti busa atau yang biasa dikenal dengan Styrofoam. Bahan ini telah lama jarang digunakan karena dapat membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain itu jenis plastik ini juga sulit untuk di daur ulang. Dapat ditemukan dalam cangkir dan piring, nampang daging, karton telur, tempat barang-barang elektronik, botol aspirin, Compact Disc. Dapat di daur ulang ke dalam kemasan makanan cepat saji, penggaris, busa.

Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya dengan kesehatan otak, mengganggu hormon esterogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan serta sistem dyarat, karena bahan ini sulit didaur ulang. jika didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaikanya dihindari).

Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan gejala. PS mengandung benzena, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh dibakar. Bahan ini dioleh kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-lain.
OTHER
Kategori “Lainnya” (simbol plastic daur ulang nomor 7) termasuk bahan-bahan yang tidak termasuk dalam klasifikasi plastik daur ulang atau kombinasi dari klasifikasi tersebut. Pada dasarnya, untuk jenis plastik ini ada 4 macam, yaitu : SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), PC (Polycarbonate), dan Nylon.  Dapat ditemukan dalam kacamata hitam, DVD, music player, komputer. Dalam beberapa tahun terakhir, simbol plastik nomor 7 telah menjadi fokus perhatian seluruh dunia karena telah ditemukan plastik Polycarbonate, di bawah percobaan ilmiah, telah ditemukan Bisphenol A. Ini adalah jenis bahan kimia yang diketahui dapat menyebabkan kelainan hormon dan lahir cacat.

SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia atau suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkatt kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi. Sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Ini adalah salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.

PC dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.

Tidak semua plasti nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati. Polikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, karena ditemukan pada saat mencuci BPA (Bisphenol A) menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin.

Nah, produk-produk yang sudah melewati proses daur ulang memiliki simbol R, yang berarti hasil dari daur ulang. Namun tidak menutup kemungkinan produk-produk tersebut dapat didaur ulang kembali.

Sumber :

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik
  • http://adikristanto.net/simbol-simbol-daur-ulang/
  • http://www.scg.web.id/2012/06/7-arti-angka-yang-tertera-pada-simbol.html

Friday, March 2, 2018

PLASTIK

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita akan menggunakan plastik. Entah itu untuk membungkus makanan atau menggunkan botol minuman berbahan plastik. Plastik menjadi bahan yang paling menguntungkan, namun juga tidak baik untuk lingkungan. Dan sebelum itu, mari kita kenal lebih dekat dengan plastik.

APA ITU PLASTIK??



Plastik adalah polimer rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang atau monomer. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Tulang belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan.

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60 kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80 kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2 kg/orang/tahun.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, shellac) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, nitrocellulose) dan akhirnya ke molekul buatan manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

JENIS PLASTIK

Plastik dibagi menjadi dua klasifikasi utama berdasarkan pertimbanganpertimbangan ekonomis dan kegunaannya plastik komoditi dan plastik teknik. Plastik-plastik komoditi dicirikan oleh volumenya yang tinggi dan harga yang murah. Plastik ini bisa diperbandingkan dengan baja dan aluminium dalam industri logam. Sedangkan plastik teknik lebih mahal harganya dan volumenya lebih rendah, tetapi memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Mereka bersaing dengan logam, keramik dan gelas dalam berbagai aplikasi.

Plastik komoditi pada prinsipnya terdiri dari empat jenis polimer utama: polietilena, polipropilena, polivinil klorida dan polistirena. Plastik-plastik komoditi mewakili sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik, dan sisanya terbagi di antara kopolimer stirena-butadiena, kopolimer akrilonitril-butadiena-stirena (ABS), poliamida dan polyester.

Perbandingan produksi antar termoplastik dengan thermoset kira-kira 6:1. Tipe-tipe plastik komoditi, plastik teknik dan plastik thermoset disajikan pada Tabel 1, 2 dan 3.




Plastik juga dapat digolongkan berdasarkan:

1. Sifat fisikanya

a. Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan 
ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC).

b. Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida.

2. Kinerja dan penggunaanya

a. Plastik komoditas

- Sifat mekanik tidak terlalu bagus
- Tidak tahan panas
- Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN

- Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
b. Plastik teknik

- Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C

- Sifat mekanik bagus

- Contohnya: PA, POM, PC, PBT


- Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

c. Plastik teknik khusus

- Temperatur operasi di atas 150 °C

- Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)

- Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR


- Aplikasi: komponen pesawat

3. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

a. 1 - 4 Gas (LPG, LNG)

b. 5 - 11 Cair (bensin)

c. 9 - 16 Cairan dengan viskositas rendah

d. 16 - 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

e. 25 - 30 Padat (parafin, lilin)

f. 1000 - 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

4. Berdasarkan sumbernya

a. Polimer alami: kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

b. Polimer sintetis:

- Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

- Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

- Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).

DAMPAK NEGATIF DARI PENGGUNAAN PLASTIK


Kebanyakan plastic seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut. Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB), acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP).

Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi maka sebaiknya jika harus menggunakan plastik maka pakailah plastik yang terbuat dari polietilena dan polypropylene atau bahan alami (daun pisang misalnya).

Sedangkan plastik memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali kita membakarnya untuk menghindari pencemaran terhadap tanah dan air di lingkungan kita tetapi pembakarannya dan akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan.

Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan kantong plastik (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Menurut seorang ahli kimia, zat pewarna hitam ini kalau terkena panas(misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai terdegradasi menjadi bentuk radikal, menyebabkan penyakit.

Selain itu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai.

Secara singkat, beberapa dampak sampah plastik terhadap lingkungan dipoinkan sebagai berikut:

(1) Kantong plastik dapat menganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah,

(2) Kantong plastik dapat menganggu kesuburan tanah karena dapat menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah,

(3)PCB (Polychlorinated Biphenyl) tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang dan akan menjadi pembunuh berantai sesuai urutan rantai makanan,

(4) Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut & anjing laut menganggap plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya,

(5) Racun dari partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai seperti cacing,

(6) Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tidak dapat hancur dan akan meracuni hewan lain,

(7) Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

UPAYA PENANGGULANGAN PEMAKAIAN


Upaya yang dilakukan adalah menggunakan barang dari bahan – bahan yang mudah terurai dan aman terhadap kesehatan seperti misalnya plastik yang berasal dari bahan organik. Sebagai contoh Jepang telah menemukan jenis plastik yang bisa terurai terbuat dari bahan organik, yaitu tumbuhan jagung.

Plastik baru temuan ilmuwan Jepang ini mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap bakteri dan jamur. Saat dibakar pun gas yang dihasilkan tidak akan menimbulkan efek rumah kaca maupun gas beracun. Sehingga plastik ini aman digunakan sebagai wadah makanan dan dapat pula digunakan di dalam microwave.

Penggolongan plastik pada industri :


1. PET
PETE atau PET adalah salah satu plastik yang digunakan untuk wadah makanan. Plastik PETE sering kita temukan di hampir semua botol air mineral dan beberapa pembungkus lainnya. Plastik ini dirancang hanya untuk satu kali pemakaian saja. Jadi, jika digunakan berulang kali bisa meningkatkan resiko ikut terkonsumsinya bahan plastik dan bakteri yang berkembang pada bahan  plastik tersebut. Hal ini disebabkan jenis plastik PETE ini sulit untuk dibersihkan dari bakteri dan bahan plastik PETE dapat bersifat racun. Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak digunakan kembali.

2. HDPE
Plastik HDPE adalah jenis plastik yang digunakan untuk membuat botol susu, botol deterjen, botol shampo, botol pelembab, botol minyak, mainan, dan beberapa tas plastik. HDPE ialah plastik yang paling sering didaur ulang dan dianggap plastik paling aman.Tekstur plastik jenis ini sangat keras dan tidak mudah rusak karna sinar matahari.

3. PVC
Plastik PVC mempunyai sifat lembut dan fleksibel. Plastik jenis ini sering dipakai untuk membuat plastik pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan anak-anak seperti pelampung renang. Selain itu juga digunakan untuk membuat pipa plastik, dan komponen kabel komputer. PVC dikhawatirkan sebagai “plastik beracun” karena mengandung berbagai racun yang dapat mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang.

4. LDPE
LDPE sering kita temukan pada pembungkus baju, kantung pada layanan cuci kering, pembungkus buah-buahan agar tetap segar, dan pada botol pelumas. LDPE memiliki tingkat racun yang cukup rendah daripada plastik yang lain. LDPE tidak umum untuk didaur ulang, jika didaur ulang plastik LDPE biasanya digunakan sebagai bahan pembuat ubin lantai.

5. PP
Plastik PP memilliki tekstur yang kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP bisa menjaga bahan yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain. PP sering dipakai untuk pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga digunakan untuk membuat ember, kotak margarin dan yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan kaleng plastik cat. Plastik jenis PP dianggap aman jika digunakan kembali dan dapat didaur ulang.

6. PS
Polystyrene atau styrofoam yaitu plastik yang murah, ringan, dan mudah dibentuk. Plastik ini sering dipakai di berbagai kebutuhan. Biasanya plastik PS digunakan sebagai botol minuman ringan, karton telor, kotak makanan, dan pembungkus bahan yang akan dikirim dalam jarak jauh. Plastik PS ini mudah rusak dan rapuh, sehingga mudah terpotong-potong menjadi kecil dan mudah mencemari lingkungan. Sebaiknya tidak membungkus makanan dengan plastik jenis ini.

7. Bahan Plastik Lain (BPA, Polycarbonate, dan LEXAN)
Kategori plastik BPA Polycarbonate, dan LEXAN sering digunakan untuk membuat aksesoris kendaraan, namun ada juga pabrik yang menggunakan plastik ini sebagai bahan baku botol minuman bayi dan pembungkus makanan. Penggunaan plastik ini sebagai botol minuman dan pembungkus makanan sangat tidak dianjurkan, karena salah satu zat penyusun plastik ini misalnya BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa yang dapat mengganggu kerja hormon-hormon tubuh.

Kode-kode yang tertera pada bawah tempat dari bahan plastik sebagai berikut :


Dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). yang seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi sehingga tidak direkomendasi untuk digunakan. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan atau kode 7 yang terbuat dari SAN dan ABS.

PENANGGULANGAN

Tips pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari:

Sebaiknya jangan memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan sehingga perlu diberi pembungkus makanan dengan daun pisang atau kertas ketika akan dipanaskan di microwave oven.

a. Gunakan kemasan berbahan kain stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman

b. Dalam kesehaarian pakailah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.

c. Terapkan, sebarkan dan ajaklah setiap orang di lingkungan kita untuk mengimplementasikan cara sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya Penanggulangan Limbah Plastik

a. Kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Harus diingat untuk selalu membawa tas kain saat belanja dari rumah.

b. Limbah plastik ditanggulangi dengan cara Reuse ( pakai ulang / penggunaan kembali ) adalah upaya penggunaan limbah plastik dipakai kembali tanpa perlakuan apa-apa, misal untuk dibuat hiasan, Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah plastik untuk dimanfaatkan dengan memproses kembali ke proses semula melalui perlkuan fisika, kimia dan biologi menjadi produk lain seperti bahan baku sekunder produk plastik lain, misal plastik kresek hitam, pot hitam, dan Recovery ( pungut ulang/ambil ulang ) adalah upaya mengambil ulang bahanbahan yang masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi, ketiganya dikenal dengan 3 R.

c. Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan karena akan secara tidak langsung merusak ekosistem melalui (1) sumbatan pada sistem saluran air yang menyebabkan sedimentasi dan banjir, (2) merusak lahan subur seperti hutan mangrove karena keberadaan sampah plastik menutupi permukaan dan mengurangi sistem pengudaraan, (3) karena sifatnya yang tidak dapat membusuk, akan mengurangi kapasitas lahan pembuangan akhir sampah.

d. Kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang khusus menangani sampah plastik khususnya dan barang plastik. Kelembagaan mempunyai fungsi yang penting dalam mengnangani sistem pengelolaan sampah plastik secara menyeluruh dan komprehensif termasuk didalamnya penerbitan peraturan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah plastik dan plastik.

BIODEGRADABLE


Kata Biodegradable berasal dari dua kata yaitu Biodegradation (Biodegradasi) dan Able (mampu). Limbah biodegradable adalah semua limbah yang dapat hancur atau terurai oleh organisme hidup lainnya dan berasal dari tumbuhan atau hewan. Beberapa contoh limbah biodegradable yang umum ditemui adalah sisa makanan, kotoran manusia dan hewan, limbah selokan dan plastik biodegradable.

Hal yang membedakan plastik biodegradable dengan plastik pada umumnya adalah komposisi penyusun plastik tersebut. Jika pada umumnya bahan plastik adalah polymer (polymer adalah rangkaian karbon yang sangat panjang dan sulit untuk diuraikan), namun bahan plastik biodegradable adalah bahan alami seperti tumbuh – tumbuhan.

Keuntungan dari plastik jenis ini tentunya sangat jelas, yaitu dapat mengurangi limbah plastik yang ada di Bumi. Bagaimanapun, plastik ini masih memiliki kekurangan yaitu dapat menambah emisi gas CO2. Gas yang dihasilkan termasuk ke dalam gas efek rumah kaca yang akan semakin memperparah pemanasan global. Beberapa hal yang dipertimbangkan mengenai penggunaan plastik yang lebih baik adalah dengan Oxo Biodegradable (OBD) Plastics, yaitu plastik yang dapat terurai hanya dengan Oksigen dan cahaya matahari.

Sumber :
http://eprints.polsri.ac.id/2013/3/3.%20BAB%20II.pdf
https://kelasilmu.com/pengertian-dan-macam-macam-plastik/
http://blh.sambas.go.id/120-info-blhd-kalbar/244-dampak-sampah-plastik-terhadap-lingkungan